Monday, April 11, 2011

Kaitlyn

Kaitlyn
Kevin Lewis @ 2006
Penguin – 2006
499 pages

Kekacauan dalam hidup Kaitlyn dimulai di malam adiknya, Christopher, nyari meninggal akibat kekerasan yang dilakukan ayah tirinya. Ayah tirinya, Steve, yang pemabuk tak tahan mendengar suara tangis Chrissy. Usia Chrissy baru 18 bulan. Akibat peristiwa itu, Chrissy diambil alih oleh Negara, dibawa ke tempat perlindungan anak dan kemudian diadopsi oleh keluarga Tobin. Sementara itu, Kaitlyn terus menyalahkan dirinya, yang tidak sempat menyelamatkan adiknya, hingga akhirnya ia terpaksa berpisah dengan adik yang sangat ia sayangi.

Ibunya, Angela, tak sanggup menahan kesedihan, akhirnya terjerumus dalam ketergantungan obat-obat terlarang. Di lingkungan tempat tinggal mereka, Roxford yang termasuk daerah ‘hitam’, obat-obatan, kejahatan bukanlah hal yang aneh. Barang-barang seperti itu mudah didapat. Awalnya, Angela mendapatkan barang itu secara gratis, tapi makin lama, dengan ketergantungan yang makin tinggi, Angela akhirnya menjadi pelajur demi mendapat uang dan membeli narkoba.

Kaityln juga tidak bersih sepenuhnya. Bersama teman-temannya, ia kerap merokok, minum, tapi ia selalu menjagai dirinya tetap ‘waras’ dan berpikir jernih. Karena ibunya tak mampu membayar barang kepada pengedar, Kaitlyn yang harus membayarnnya. Ia terpaksa bekerja sebagai ‘kurir’ pengantar obat-obatan kepada pelanggan. Tapi, di satu titik, Kaitlyn akhirnya bertekad membuat ibunya bersih. Tapi, tragedi lagi-lagi menghampiri Kaitlyn. Di usia yang sangat muda, ia harus kehilangan ibunya dan masuk penjara

Pada akhirnya, Kaityln tidak pernah bisa keluar dari bisnis ini. Tapi satu yang tak berubah, ia masih tetap mencari adiknya. Christopher tumbuh jadi anak yang cerdas, meskipun sempat bersikap terlalu agresif.

Menurut gue, Kaitlyn adalah gadis yang cerdas. Ia pintar mengatur rencana untuk bisnisnya sampai mengeruk keuntungan besar. Polisi juga nyaris tidak bisa menelusuri jejak-jejak Kaitylyn. Tapi, masa lalu dan kehidupan yang keras juga menjadikannya gadis yang dingin, nyaris tanpa emosi, kecuali yang berhubungan dengan ibu dan adiknya. Novel ini cukup menyentuh, berpontensi ‘menguras air mata’. Tapi ada beberapa yang ‘dipaksain’ (menurut gue lhoooo), misalnya tentang pertemuan Kaitlyn dengan Ibu Baptisnya di penjara. Terus, gue piker tadinya Steve, bapak tirinya, bakal muncul lagi dan ganggu hidup Kaitlyn lagi. Tapi, tanpa si Steve muncul lagi, cerita ini udah ribet banget.

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang