Monday, March 21, 2011

Suite Française

Suite Française
Irène Némirovsky @ 1942
Translated by Sandra Smith
Vintage International Edition - 2007
431 pages

Novel ini mengambil setting sekitar tahun 1940an. Terdiri atas dua bagian, di mana bagian pertama, Storm in June, berkisah tentang awal-awal Perang Dunia II, saat Jerman mulai datang ke Perancis, memborbardir Perancis dengan bom lewat serangan udara.

Para warga mulai sibuk mengungsi ke daerah yang belum diduduki oleh tentara Jerman. Kota Paris penuh dengan pengungsi yang luntang-lantung. Ada pasangan penulis, Gabriel Cortez, yang dalam keadaan seperti ini masih egois, masih terus berusaha mencari tempat nyaman dan nomer satu, lalu pasangan suami istri Michaud, yang masih khawatir kehilangan pekerjaan kalau mereka tidak mengikuti perintah atasan mereka, ada lagi keluarga besar Péricand yang heboh waktu ‘ketinggalan’ bapak mertuanya.

Bagian kedua, Dolce, berkisah tentang masa-masa pendudukan Jerman. Hampir di setiap rumah, menampung satu tentara Jerman. Perasaan mereka terhadap para tentara Jerman sendiri berbeda satu sama lain. Banyak orang-orang tua, terutama wanita, sangat membenci tentara Jerman, karena sudah ‘merampas’ suami dan anak laki-laki mereka sehingga mereka harus hidup sendiri, tapi para kaum muda, terutama perempuan dan anak-anak, pelan-pelan mulai menerima tentara Jerman sebagai bagian dari kehidupan mereka sehari-hari, karena yang mereka lihat adalah tentara Jerman yang baik hati, sopan dan ramah. Para perempuan terkadang mencari kesempatan untuk ‘flirting’ dengan tentara Jerman.

Bahkan ketika akhirnya tentara Jerman pergi, ada sedikit rasa kehilangan. Mereka bingung, antara harus sedih karena kehilangan teman atau harus bahagia karena akhirnya bebas.

Mungkin novel ini gak akan terlalu berkesan buat gue seandainya gue gak tau sedikit latar belakang tentang penulisnya. Irène Némirovsky, seorang penulis yang cukup terkenal di masanya dengan salah satu novelnya yang juga jadi best seller. Tapi karena ia keturunan Yahudi, maka ia menjadi ‘sasaran empuk’ untuk ditangkap, kemudian akhirnya meninggal di Auschwitz pada tahun 1942.

Novel ini sendiri tampaknya seharusnya masih ada lanjutannya. Tapi tidak sempat terselesaikan. Ini bisa dilihat dari appendix yang salah satunya adalah tentang proses penulisan novel ini. Appendix lain berisi korespondensi penulis dengan agen penerbit, dan korespondensi suami penulis dengan pihak-pihak lain ketika mencari keberadaan penulis setelah ditangkap. Beruntung naskah ini berhasil ‘diselundupkan’ oleh salah satu anak mereka, hingga akhirnya bisa diterbitkan dalam bentuk buku.

Biasanya gue termasuk orang yang ‘malas’ membaca appendix. Buat gue yang penting kan isi novelnya sendiri, tapi buku ini ternyata meninggalkan ‘kesan’ yang lebih jauh setelah gue membaca appendix-nya.

0 comments:

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang