Wednesday, May 20, 2015

The Golem and The Jinni


The Golem and The Jinni (Sang Golem dan Sang Jin)
Helena Wecker
Lulu Fitri Rahman (Terj.)
GPU - 2015
664 hal.

Ini adalah sebuah kisah persabahatan yang unik, yang bermula dari hal-hal yang tak terduga.

Seorang pria kesepian, mencari seorang istri. Tapi karena penampilan yang tertalu menarik, padahal ia banyak uang, ia agak kesulitan mendekati wanita. Maka, ia pun menempuh cara yang sangat ekstrim dan ajaib. Ia datang kepada seorang Rabi bernama Yehudah Schaalman, dan minta dibuatkan sebuah golem dalam wujud perempuan untuk ia jadikan istri. Meskipun ini adalah permintaan yang tak biasa, toh Rabi menyanggupinya. Ketika golem itu selesai, sejumlah petunjuk diberikan kepada pria itu, sebelum ia ‘menghidupkan’ golem tersebut.

Berlayarlah golem dan pria itu menuju New York. Karena tak sabar, golem itu segera ‘dihidupkan’. Golem yang diberi nama Chava itu akan mengikuti apa pun perintah tuannya – yang sayangnya dalam perjalanan itu meninggal dunia karena sakit. Golem perempuan itu dipandang sebagai janda yang berduka, meskipun menimbulkan banyak pertanyaan dari penumpang lain.

Tak tahu harus berbuat apa, maka Chava tiba di Amerika. Chava sangat lugu dan polos, tapi ia juga punya rasa takut ketika nyaris ditangkap polisi. Untung ada Rabi Meyer yang menyelamatkannya. Sang Rabi tahu bahwa Chava adalah sosok yang berbeda. Sejak saat itu, Rabi Meyer mengajak Chava tinggal bersama, mencarikan pekerjaan dan membimbing Chava agar bisa berbaur. Sulit bagi Chava untuk menahan diri, karena ia bisa ‘mendengar’ apa yang ada di benak orang-orang.

Sementara itu, ada jin yang tanpa sengaja dibebaskan dari guci yang hendak diperbaiki di sebuah bengkel pandai besi. Arbeely, pemilik bengkel itu, tentu saja kaget ada makhluk berwujud laki-laki muncul begitu saja. Jin itu diberi nama Ahmad. Terkurung 1000 tahun dalam guci, membuat Ahmad sedikit bingung karena menemukan dirinya ‘terdampar’ jauh dari tempat asalnya. Ternyata kedatangan Ahmad membuat bengkel Arbeely tambah maju, karena Ahmad ini juga terampil mengolah logam.

Ketika Chava dan Ahmad bertemu, mereka berdua langsung tahu kalau mereka berbeda. Chava sempat ketakutan, tapi lama-lama menantikan pertemuan mereka, di mana mereka mengenal satu sama lain dan pelan-pelan saling memahami. Ahmad mengajak Chava melihat hal-hal baru, Chava yang pemalu pun mulai membuka dirinya. Hingga akhirnya, mereka berdua sampai pada satu titik yang membuat mereka sama.

Sulit membayangkan bahwa Chava, sosok perempuan, berbadan ‘besar’ dan ‘kekar’, tapi punya sisi yang lembut. Tapi juga harus hati-hati, jika ada yang mengganggunya, maka sifat asli sebagai ‘penghancur’ akan timbul. Sementara, Ahmad, jin yang tentu saja berasal dari api, membawa kehangatan dan rasa nyaman. Ahmad sosok yang misterius, yang terus mencari apa yang membawanya sampai ia bisa terperangkap dalam guci. Chava dan Ahmad, sama-sama mencari kebebasan, sama-sama sendiri .

Termasuk kategori novel ‘bantal’ tapi rasanya menyenangkan membaca kisah mereka berdua. Pergantian bab dengan sudut pandang yang berbeda, berpindah secara ‘mulus’. Ada banyak detail yang berbeda di dalam buku ini. Pertama, tentu saja sosok Chava dan Ahmad. Lalu latar budaya, misalnya lingkungan tempat Chava tinggal, mayoritas adalah umat Yahudi, sementara Ahmad berada di lingkungan yang mayoritas Muslim.

Berbagai karakter manusia juga ada di dalam buku ini, Yehudah Schaalman yang menurut gue sih rada tamak dan mau menguasai segalanya, Rabi Meyer yang sabar, Maryam Faddoul yang ramah, tapi juga ‘rumpi’, Sophia – mewakili kalangan kelas atas di New York, putri keluarga terpandang yang tentu saja segala aib menyangkut dirinya harus disembunyikan rapat-rapat.


Membaca novel tebal ini jadi gak terasa membosankan, malah semakin ke belakang, semakin menarik dengan berbagai detail yang bikin penasaran.

Submitted for:

Lucky No. 15 Reading Challenge – kategori: Chunky Brick
New Author Reading Challenge 2015
Project Baca Buku Cetak 2015

 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang