Wednesday, April 27, 2011

The Virgin Blue

The Virgin Blue (Biru Sang Perawan)
Tracy Chevalier
Lanny Murtiharjana (Terj.)
GPU – Juli 2006
360 Hal.

Perancis tahun 1500an, penuh dengan intrik-intrik yang berhubungan dengan agama. Seorang gadis bernama Isabelle du Moulin, tadinya hanya gadis biasa, anak seorang bidan. Saat rambutnya berubah menjadi merah, ia dipanggil La Rousse. Tadinya itu hanyalah panggilan biasa, tapi ketika seorang pendeta baru datang dan menyebarkan ajaran baru, Isabelle jadi dikucilkan, dianggap punya ‘hubungan batin’ dengan Sang Perawan. Ia harus menutup rapat-rapat rambutnya, agar tak sehelai pun rambut merahnya terlihat.

Karena hamil di luar nikah, Isabelle terpaksa menikah dengan Etienne Tournier. Keluarga Tournier adalah keluarga yang terpandang. Ayah Isabelle membenci mereka. Tinggal di rumah keluarga Tournier, tidak membuat Isabelle merasa tidak nyaman. Hampir semua bersikap memusuhinya, terutama ibu mertuanya, Hannah. Isabelle mempunyai 3 orang anak dari hasil pernikahannya dengan Etienne. Salah satunya perempuan, yang ia beri nama Marie – nama yang menjadi kontroversi pada masa itu.

Saat terjadi pembantaian besar-besaran, keluarga Tournier meninggalkan rumah dan lading pertanian mereka dan pindah ke desa lain.

Dan, selang 4 abad kemudian, Ella Turner pindah ke Perancis mengikuti suaminya yang ditugaskan di sana. Di Perancis, ia kerap merasa terasing. Karena di kota kecil itu, semua orang maunya berbahasa Perancis, dan meskipun berusaha berkomunikasi dengan bahasa Perancis yang masih belepotan, masih saja tidak ditanggapi dan malah dipandang sinis. Para penduduk kerap bergunjing dan mau tahu semua urusan orang lain. Ella menjadi merasa tidak nyaman.

Dari hasil korespondensi dengan kerabatnya, ia pun akhirnya mencari informasi tentang silsilah keluarganya, di mana ternyata nama Turner berasal dari nama Tournier. Dan, mulailah pencarian sejarah yang membawanya pada banyak perubahan. Dalam prosesnya, Ella berkenalan dengan seorang pustakawan, Jean-Paul.

Ella kerap mendapat mimpi-mimpi berwarna biru, biru yang sama seperti yang pernah dilihat Isabelle. Warna biru yang membawa malapetaka dan akhir yang tragis dari hidup anak perempuannya, Marie.

Biasanya gue tertarik membaca fiksi yang ada sejarah-sejarahnya sedikit. Tapi, entah kenapa, membaca buku yang gak terlalu tebal ini rada membuat gue bosan. Mungkin karena gue gak mencernanya dengan ‘sepenuh hati’, makanya gue juga agak gak menangkap inti cerita ini. Selain, bahwa banyak hal tabu di masa itu, bahwa orang lebih percaya takhayul ketimbang ajaran agama.

Thursday, April 21, 2011

Sisters Red

Sisters Red (Dua Saudari Bertudung Merah)
Jackson Pearce @ 2010
Ferry Halim (Terj.)
Penerbit Atria – Cet 1, Februari 2011
432 Hal.

Kehidupan Scarlett dan Rosie March tiba-tiba berantakan ketika seorang pria misterius datang ke rumah mereka di suatu siang. Pria misterius itu tidak hanya merengut nyawa Oma March, hingga menyebabkan mereka harus bertahan hidup berdua, tapi juga mengakibatkan Scarlett kehilangan mata kanannya dan mempunyai bekas luka di sekujur tubuhnya.

Pria yang menawarkan jeruk itu bukanlah manusia sesungguhnya, ia adalah seorang (atau seekor?) Fenris, atau serigala jadi-jadian, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan werewolves. Tapi, ow, jangan bayangkan werewolves ini seperti Jacob di Twilight Saga, di sini Fenris itu sangat mengerikan. Awalnya, mereka menyamar sebagai pria ganteng, rapi dan berlaku baik-baik, tapi begitu mereka berubah, sangat mengerikan dan menjijikan. Korban mereka adalah gadis-gadis muda yang gampang tergoda oleh rayuan pria. Mereka biasanya ada di tempat ramai tapi cenderung terpisah, mereka akan menggiring korban ke tempat yang gelap dan sepi dengan segala bujuk rayu, baru kemudian mereka perlahan-lahan berubah menjadi Fenris.

Kejadian mengerikan itu, membuat Scarlett bertekad untuk memburu para Fenris sampai habis. Ia menjadi sangat protektif terhadap Rosie. Meskipun ia menganggap Rosie sebagai rekannya dalam berburu, tapi sangat berat bagi Scarlett membiarkan Rosie berburu sendiri. Rosie yang cantik adalah umpan yang tepat untuk Fenris. Dengan kostum jubah merah lengkap dengan tudungnya, Scarlett dan Rosie memancing para Fenris untuk mendekat. Di balik jubah merah, tersembunyi senjata yang mematikan.

Semakin lama, berburu Fenris menjadi semacam obsesi bagi Scarlett. Baginya jika ia bersantai dan lengah sedikit, berarti akan ada gadis lain yang menjadi korban. Ia merasa tugasnyalah untuk menyelamatkan dunia ini dari Fenris. Tapi tidak bagi Rosie, yang diam-diam jatuh cinta pada sahabat mereka sejak kecil, Silas. Silas tak lain, adalah partner mereka juga dalam berburu. Dan Scarlett kerap marah setiap perhatian mereka berdua teralihkan dari berburu. Sementara Rosie merasa ia harus setia pada Scarlett yang sudah berkorban begitu besar untuk menyelamatkan nyawanya.

Masalahnya sekarang ini, adalah pergerakan Fenris yang semakin cepat, karena mereka sedang berburu Calon Fenris baru – seorang putra ketujuh dari putra ketujuh, tepat sebelum datangnya bulan purnama. Scarlett semakin tegang, sementara Rosie dan Silas – meskipun dengan rasa bersalah – menginginkan kehidupan lain di luar berburu. Mereka berburu hingga ke Atlanta, untuk mencegah jangan sampai Fenris menemukan sang Calon.

Yang pertama menarik perhatian gue, tentu saja covernya. Setelah sekian lama tertunda, akhir gue berhasil mendapatkan novel ini lewat barter dengan My Milky Way. Gue suka dengan ketiga tokoh utama dalam novel ini. Scarlett, yang sangat protektif, sampai-sampai dia lupa ada dunia lain yang begitu luas. Terkadang ia minder dengan luka-lukanya. Si Cantik Rosie, yang rapuh, tapi pintar dalam hal melempar pisau. Ia masih kerap gugup ketika menghadapi Fenris, tapi jadi berani saat orang-orang yang dia sayangi dalam bahaya. Sementara Silas, seolah menjadi sahabat, pelindung, penyeimbang bagi mereka berdua. Memang agak mengerikan ya, ngebayangin dua perempuan, remaja, bertarung melawan serigala jadi-jadian. Kena cakar, udah biasa… nyium bau yang *hueeekkk*, juga biasa… Lempar kapak, ok… lempar pisau… ok juga… Dan yang pasti, jangan sampai Fenris itu lolos, karena mereka akan jadi lebih lapar, dan mencari mangsa lebih banyak.

Monday, April 18, 2011

Éclair

Éclair
Prisca Primasari
Gagas Media - 2011
236 hlm

Mereka berlima bersahabat. Sergei, Kay, Lhiver, Stephanych dan Katya – perempuan satu-satunya. Mereka memilik keistimewaan masing-masing. Kay yang jago fotografi, Lhiver yang suka sastra, Stephanych si jago masak – Éclair kreasinya digambarkan sangattt enak. Sementara Sergei yang pintar main piano, lebih memilih mengurus bisnis keluarga. Sementara si cantik, Katya, yang akan segera menjadi nyonya Sergei, dikarunia intuisi layaknya seorang detektif. Maklum, Katya memang anak seorang detektif yang meninggal karena dibunuh oleh kelompok Rasputin – Rusia.

Tapi, sayangnya, sebuah tragedi memisahkan mereka. Masing-masing menyimpan rasa bersalah dalam diri mereka. Lhiver membenci mereka semua karena alasan itu. Stephanych, adik Sergei, akhirnya jatuh sakit. Semua berhenti makan éclair sejak kejadian itu. Kay pun pindah ke New York, Lhiver pindah ke Surabaya. Mereka berhenti berkomunikasi secara langsung. Hanya lewat surat yang terbalas, mereka saling tahu berita masing-masing, meskipun enggan memberi kabar balik.

Menjelang pernikahan Sergei dan Katya, penyakit Stephanych semakin memburuk. Tekad Katya ingin membuat mereka berlima berkumpul kembali di saat-saat terakhir Stephanych. Katya pun terbang ke New York – di sini, insting detektifnya berkerja untuk menyelamatkan Kay dari tuduhan pembunuhan. Setelah itu, Katya pun terbang ke Surabaya, mencari Lhiver yang bekerja sebagai dosen.

Para tokoh di dalam buku ini cenderung murung. Tapi, gue terkesan dengan setting ceritanya yang unik. Di antara buku-buku yang gue baca, rasanya jarang yang mengambil setting di Rusia. Paling sering, Paris. Ditambah lagi, tokoh-tokohnya bukan orang Indonesia. ‘Aksesoris’ lain dalam buku ini, nama-nama penulis terkenal asal Rusia – beberapa puisi sering dibaca Lhiver dan Stephanych, alunan musik klasik dengan composer asal Rusia yang dimainkan oleh Sergei, cuaca yang tampaknya dingin banget, dan jangan lupa, éclair buatan Stephanyc yang gak seperti éclair isi vanilla yang sering gue makan. Yang pasti, kalo papa tau cerita buku ini bersetting di Rusia, beliau pasti akan cerita panjang lebar tentang pengalaman beliau sekolah di Rusia dulu.

Satu yang belum kesampaian, dari dulu gue pengen banget punya matrioska… tapi belum kesampaian… belum ketemu (dan belum ada yang ngasih.. hehehehe)

Thursday, April 14, 2011

The Pilot's Wife

The Pilot's Wife
Anita Shreve @ 1998
Abacus 2003
293 pages

Sebagai seorang istri pilot, Kathryn tahu bahaya dan berbagai kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada suaminya, Jack Lyons. Tapi, ketika tengah malam datang seorang utusan dari perusahaan tempat Jack bekerja dan membawa kabar buruk itu, Kathryn tetap saja tidak siap. Bagi Kathryn, di hari terakhir ia bertemu dengan Jack, semua tampak biasa, tidak ada firasat apa pun, tidak ada yang aneh dari Jack.

Pesawat yang dikemudikan oleh Jack meledak dan jatuh di perairan Irlandia. Dari rekaman suara terakhir yang terdengar dari ‘kotak hitam’, tampak ada beberapa nada kaget dan mengarah pada Jack. Timbul dugaan bahwa Jack melakukan upaya bunuh diri, Jack terlibat dalam sebuah konspirasi.

Kathryn tak sedikit pun percaya akan dugaan itu, ditambah lagi ia harus melindungi Mattie, anak semata wayang mereka dari isapan jempol yang akan membuat kondisi psikologisnya semakin turun. Utusan dari perusahaan penerbang, Robert, setia menemani Kathryn, menghadapi berbagai pertanyaan dari pihak penyelidik.

Meskipun sedih, Kathryn mulai memilah-milah barang-barang milik Jack. Tanpa sengaja, Kathryn menemukan catatan-catatan kecil berisi inisial-inisial yang menimbulkan banyak pertanyaan. Kathryn mulai mengingat-ingat kembali hari-hari terakhir Jack ada di rumah, sikap aneh yang dulu terlewat. Lambat laun, Kathryn mulai mempertanyakan siapa suaminya yang sebenarnya, apa rahasia yang disembunyikan oleh Jack.

Lagi-lagi ini buku lama yang gue punya, yang dulu gue cuekin. Baca beberapa lembar, terus males. Emang harus nunggu ‘kehabisan’ buku dulu, baru ngelirik buku-buku lama. Overall, ceritanya menarik. Gue punya saudara pilot, selama baca buku ini, gue jadi bertanya-tanya, apa yang dipikirkan istrinya kalau suaminya lagi tugas. Deg-degan, was-was atau apa…

Gue bertahan sampai akhir cerita, karena rasa ingin tahu tentang rahasia Jack (kenapa mirip sama Looking for Ward yang baru aja gue baca juga ya? - apa semua rahasia pria itu sama?). Tapi novel ini lebih kompleks. Kathryn termasuk istri yang tenang, bisa menjaga emosi biar pun lagi hancur lebur.

Wednesday, April 13, 2011

Looking for Ward

Looking for Ward
Laurel Osterkamp
80 pages

31 hari menjelang hari pernikahannya, Chloe mendapat email dari Ward, tunangannya. Isinya bukan tentang rayuan atau kata-kata manis menjelang pernikahan, tapi justru tentang Ward yang memberi tahu Chloe bahwa ia akan pergi sementara waktu dan Ward meminta Chloe untuk tidak mencarinya. Singkat dan padat, tapi gak jelas apa alasannya.

Jelas Chloe kalang-kabut. Semua nyaris sudah siap, catering, gereja, bunga, baju pengantin, undangan sudah disebar. Tapi, Chloe sama sekali tidak punya bayangan apa yang terjadi dengan Ward. Padahal di hari terakhir mereka bertemu, semua masih baik-baik saja.

Ia harus menyembunyikan berita ini dari orang tuanya dan berpura-pura semua baik-baik saja. Tapi, rasa khawatir tidak bisa membuatnya untuk tidak bercerita dengan sahabatnya, Bethany. Bahkan ia mengontak Owen, sahabat Ward, yang selama ini hubungan Chloe dan Owen tidak terlalu baik.

Semakin lama, semakin banyak yang ternyata tidak Chloe ketahui tentang diri Ward. Ada banyak rahasia yang disembunyikan Ward selama bertahun-tahun. Dan, akhirnya Chloe pun harus mengambil keputusan apakah akan tetap melanjutkan pernikahannya dengan Ward atau tidak?

E-novella, begitu sebutan untuk novel ini. Percakapan sebagian besar dilakukan dalam bentuk e-mail. Ya, kesan gue sih sebenernya biasa aja. Terkesan ‘cuma’ email-emailan biasa antar teman. Yang bikin gregetan, memang mungkin pengen tau, kenapa sih tiba-tiba si Ward menghilang, apa alasannya, dan apakah di akhir cerita Ward akan muncul lagi kasih berbagai penjelasan, dan apakah Chloe bakal meneriman gitu aja kalau pun Ward muncul. Inilah e-book pertama yang berhasil gue tuntaskan,

Monday, April 11, 2011

Kaitlyn

Kaitlyn
Kevin Lewis @ 2006
Penguin – 2006
499 pages

Kekacauan dalam hidup Kaitlyn dimulai di malam adiknya, Christopher, nyari meninggal akibat kekerasan yang dilakukan ayah tirinya. Ayah tirinya, Steve, yang pemabuk tak tahan mendengar suara tangis Chrissy. Usia Chrissy baru 18 bulan. Akibat peristiwa itu, Chrissy diambil alih oleh Negara, dibawa ke tempat perlindungan anak dan kemudian diadopsi oleh keluarga Tobin. Sementara itu, Kaitlyn terus menyalahkan dirinya, yang tidak sempat menyelamatkan adiknya, hingga akhirnya ia terpaksa berpisah dengan adik yang sangat ia sayangi.

Ibunya, Angela, tak sanggup menahan kesedihan, akhirnya terjerumus dalam ketergantungan obat-obat terlarang. Di lingkungan tempat tinggal mereka, Roxford yang termasuk daerah ‘hitam’, obat-obatan, kejahatan bukanlah hal yang aneh. Barang-barang seperti itu mudah didapat. Awalnya, Angela mendapatkan barang itu secara gratis, tapi makin lama, dengan ketergantungan yang makin tinggi, Angela akhirnya menjadi pelajur demi mendapat uang dan membeli narkoba.

Kaityln juga tidak bersih sepenuhnya. Bersama teman-temannya, ia kerap merokok, minum, tapi ia selalu menjagai dirinya tetap ‘waras’ dan berpikir jernih. Karena ibunya tak mampu membayar barang kepada pengedar, Kaitlyn yang harus membayarnnya. Ia terpaksa bekerja sebagai ‘kurir’ pengantar obat-obatan kepada pelanggan. Tapi, di satu titik, Kaitlyn akhirnya bertekad membuat ibunya bersih. Tapi, tragedi lagi-lagi menghampiri Kaitlyn. Di usia yang sangat muda, ia harus kehilangan ibunya dan masuk penjara

Pada akhirnya, Kaityln tidak pernah bisa keluar dari bisnis ini. Tapi satu yang tak berubah, ia masih tetap mencari adiknya. Christopher tumbuh jadi anak yang cerdas, meskipun sempat bersikap terlalu agresif.

Menurut gue, Kaitlyn adalah gadis yang cerdas. Ia pintar mengatur rencana untuk bisnisnya sampai mengeruk keuntungan besar. Polisi juga nyaris tidak bisa menelusuri jejak-jejak Kaitylyn. Tapi, masa lalu dan kehidupan yang keras juga menjadikannya gadis yang dingin, nyaris tanpa emosi, kecuali yang berhubungan dengan ibu dan adiknya. Novel ini cukup menyentuh, berpontensi ‘menguras air mata’. Tapi ada beberapa yang ‘dipaksain’ (menurut gue lhoooo), misalnya tentang pertemuan Kaitlyn dengan Ibu Baptisnya di penjara. Terus, gue piker tadinya Steve, bapak tirinya, bakal muncul lagi dan ganggu hidup Kaitlyn lagi. Tapi, tanpa si Steve muncul lagi, cerita ini udah ribet banget.

Monday, April 04, 2011

Mini Shopaholic

Mini Shopaholic
Sophie Kinsella @2010
Siska Yuanita (Terj.)
GPU – Cet. II, Maret 2011
568 Hal.

Punya anak ternyata gak membuat Rebbeca Brandon (dahulu Bloomwood) jadi berubah lebih bijak dalam urusan shoping-shoping. Becky tetap ‘gemetar’ setiap melihat discount, baginya itu sebuah investasi, meskipun barang dibelinya bukan dalam ukuran untuk dirinya sendiri.

Minnie, si kecil berusia 2 tahun adalah anak yang ‘liar’ dan punya kemauan keras. Meskipun kewalahan mengantur Minnie, Becky tetap tidak terima kalau ada yang bilang anaknya manja. Becky kerap membelikan Minnie baju-baju keluaran desainer ternama, boneka-boneka terbaik. Bahkan Becky sudah ‘berinvestasi’ untuk hadiah ulang tahun Minnie ke 21 kelak. Dan Becky tentu saja sangat bangga, karena baju itu dibeli dengan discount yang besar. Minnie cenderung berbuat ‘kekacauan’ karena sifatnya yang keras itu. Tak hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya.

London dilanda krisis moneter yang membuat orang harus mengencangkan ikat pinggang. Bisnis Luke juga agak kacau. Dan Becky butuh dana yang sangat besar untuk mewujudkan pesta ulang tahun kejutan untuk Luke. Tanpa kecuali, Becky juga ‘dituntut’ untuk berhemat. Tapi, hemat a la Becky, tentunya beda dengan hemat a la Luke.

Dan, bukan Becky kalau tidak terjerat masalah. Dan bukan Becky juga kalau dia gak bisa mendapatkan bantuan.

Entah kenapa, makin lama gue berasa Becky makin ‘lebay’, masa’ dia nyaris gak berubah dan gak dewasa. Jadi rada ngebosenin juga sih bacanya. Emang lucu, tapi koq gak ada sesuatu yang baru. Mungkin bakal ada sequel yang bercerita hebohnya Becky belanja bareng Minnie remaja, atau Becky di Hollywood, atau Becky menyambut cucu pertama. Tapi apa iya akan seheboh cerita-cerita sebelumnya? Gue jadi lebih suka membaca tulisan Sophie Kinsella di luar Shopaholic series ini.

Friday, April 01, 2011

Kicau Kacau: Curahan Hati Penulis Galau

Kicau Kacau: Curahan Hati Penulis Galau
Indra Herlambang @2011
GPU – Cet. III, Maret 2011
344 Hal.

Indra Herlambang, nama yang selama ini rasanya lebih gue ‘kenal’ sebagai presenter acara infotainment atau MC, dengan gayanya yang jail dan lucu. Tapi, ternyata, bakatnya tak sekedar cuap-cuap, ia ternyata bisa juga menulis dari yang ringan sampai yang berat , seperti skenario yang memberinya penghargaan piala Citra.

Cover buku yang kuning cerah, seperti ‘memanggil’ untuk dibaca, buku ini ternyata memang menarik. Sekumpulan tulisan Indra di berbagai media cetak, berbagai tema, berbagai ide dan latar belakang. Ada aja yang bisa dijadikan tulisan menarik, misalnya obrolan dengan supir taksi – Indra malah membuat beberapa kategori supir taksi, atau pengalaman ketika mewawancara Miyabi di Jepang, meliput kedatangan Obama yang malah membuatnya masuk angin.

Indra termasuk kategori ‘family man’. Berulang kali terungkap di dalam tulisannya, betapa ia sangat menghormati dan menyayangi kedua orang tuanya. Akrab dengan kakak, adik dan juga para keponakannnya.

Sebuah buku yang menurut gue penuh ‘sentuhan pribadi’, seperti mendengar teman bercerita atau seorang sahabat yang lagi curhat.

Banyak hal sederhana justru jadi sangat menarik melalui tulisan Indra Herlambang. Mengajak kita untuk lebih melihat sekitar kita, mencari hal sederhana untuk bisa dijadikan cerita-cerita unik dan menarik.
 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang