Sunday, December 30, 2007

Buku Favorit tahun 2007

Buku-buku di bawah ini disusun berdasarkan ingatan aja, mana yang sepertinya berkesan buat gue selama tahun 2007. Kalo berdasarkan tulisan di blog ini, emang kaya’nya gak terlalu banyak buku yang gue baca, mungkin gak sampe 100, karena memang gue bukan termasuk pembaca buku yang cepat. Ini dia daftarnya:

1. Bartimaeus Trilogy (terutama buku ketiga)
2. Harry Potter ke 7 (meskipun gak terlalu istimewa, tapi, ‘perpisahan’ dengan Harry Potter tetap meninggalkan kesan).
3. 168 Jam dalam Sandera
4. The Boy in the Stripped Pyjamas
5. Out (Bebas)
6. Neverwhere (Negeri Antah-Berantah)
7. The Namesake
8. Chocolat
9. 130 Solusi Kehamilan dan Persalinan (Hehehe… pas banget untuk calon ibu yang baru pertama hamil)
10. The Bookaholic Club (sebuah teen-lit yang beda…)

Ya, itu ajalah, gak usah dibedain mana yang fiksi mana non-fiksi.

Chocolat

Chocolat
Joanne Harris
Bentang – Cet. I, Oktober 2007
374 Hal.

Vianne Rocher dan Anouk Rocher – anaknya, adalah seorang pendatang di sebuah kota kecil yang bersuasana muram bernama Lansquenet. Vianne yang misterius, membuat pastur di kota itu curiga pada dirinya. Francis Reynaud, si pastor itu, menganggap Vianne adalah seorang penggoda yang akan merusak kehidupan di Lansquenet.

Kedatangan Vianne dan Anouk bertepatan dengan diadakannya sebuah karnaval di hari Selasa sebelum Rabu Abu. Selama ini, Vianne selalu tinggal di kota-kota yang berbeda. Setiap kepindahan membawa cerita kelabu dari masa lalu Vianne bersama ibunya. Kali ini Vianne berjanji pada Anouk bahwa mereka akan menetap.

Vianne membeli sebuah rumah bekas toko roti. Banyak orang menduga, bahwa Vianne akan kembali membuka sebuah toko roti, tapi ternyata Vianne membuka toko yang mengejutkan banyak orang, yaitu sebuah toko cokelat yang diberi nama La CĂ©leste Praline, toko yang pada awalnya sulit untuk diterima penduduk. Apalagi di lingkungan di mana, gereja adalah tempat yang sakral, sementara Vianne sendiri tidak pernah pergi ke gereja setiap hari Minggu. Hal yang dijadikan Pastor Reynaud sebagai alasan untuk menyerang Vianne dan toko cokelatnya.

Tapi, ternyata, toko cokelat itu mulai menarik perhatian penduduk di sana. Awalnya mereka datang dengan takut-takut, malu kalau perbuatan mengunjungi toko cokelat adalah hal yang dosa, sampai akhirnya mereka harus membuat pengakuan dosa di setiap kedatangan mereka di gereja.

Armade Voizin - seorang nenek tua yang nyentrik, Josephine Muscat - perempuan yang takut pada suaminya, Guillaume - yang selalu datang bersama anjingnya, dan beberapa penduduk lain, menjadi pelanggan tetap Vianne. Belum lagi anak-anak kecil, teman-teman Anouk di sekolah.

Masalah muncul ketika orang-orang Gipsi berdatangan, sebagian besara penduduk kota kecil itu yang tentu saja ‘diarahkan’ oleh Pastor Reynaud menentang kedatangan para Gipsi. Tapi, Vianne malah dengan tangan terbuka mengundang mereka untuk datang ke toko cokelatnya.

Puncak kebencian Pastor Reynaud semakin menjadi ketika Vianne berencana mengadakan Festival Cokelat menyambut Paskah. Menurut Pastor Reynaud, hal itu benar-benar penghinaan terhadapa gereja dan perayaan paskah itu sendiri. Tapi, Vianne pantang mundur.

ALambat laun, kehadiran Vianne yang lembut tapi tegas dan berani menimbulkan keberanian juga di hati para pengunjung setia toko cokelatnya. Vianne dengan cokelatnya yang lezat mampu membangkitkan berbagai hal yang tersembunyi, membangkitkan kejujuran.

Benar-benar buku yang ‘yummy’! Alur cerita memang terkesan lambat, tapi, seperti sedang menikmat cokelat, sedikit demi sedikit, biarkan mencair, lumer di mulut, maka akan terasa lezat dan nikmatnya… Mmmm…..

Gerhana Kembar

Gerhana Kembar
Clara Ng
GPU, Desember 2007
368 Hal.

Lendy adalah seorang editor di sebuah penerbitan terbesar di Indonesia. Pengalaman bertahun-tahun sebagai editor membuat matanya sangat awas membedakan mana naskah sebuah cerita yang bagus, mana yang masih kurang sempurna.

Karena itu, ketika ia menemukan sebuah naskah tua di lemari neneknya, ia yakin naskah itu adalah sebuah naskah yang bagus. Tapi, bagian dari diri Lendy mengatakan naskah itu seolah merupakan bagian dari masa lalu neneknya, Diana, yang kini sedang terbaring di rumah sakit.

Naskah itu bercerita tentang kisah cinta antara dua orang perempuan, bernama Fola dan Henrietta. Kisah itu ditulis pada tahun 1982 dengan setting tahun 1960-an, di mana ketika itu hubungan antar sesama jenis masih sangat tabu untuk diungkapkan. Fola diceritakan sebagai guru di sebuah taman kanak-kanak dan Henrietta adalah seorang pramugari. Mereka berkenalan ketika Henrietta hendak menjemput keponakannya yang merupakan salah satu murid Fola.

Mulailah Fola dan Henrietta merasakan ada getar-getar aneh dalam diri mereka. Perasaan yang malu untuk diungkapkan Fola, namun berbeda dengan Henrietta yang lebih berani. Karena sesuatu hal, mereka berpisah, tak sengaja kembali bertemu tapi keadaan sudah jauh berbeda. Fola sudah menikah dan sedang hamil, sementara Henrietta masih jadi pramugari dan melajang. Hubungan yang sempat terputus terjalin kembali.

Namun banyak halangan yang merintangi mereka untuk bersatu seutuhnya.

Lendy selalu penasaran dengan ending dari cerita itu. Semakin jauh ia membaca naskah itu, semakin ia yakin bahwa kisah itu merupakan bagian dari masa lalu keluarganya. Melalui kisah itu juga, Lendy dan Eliza, ibunya mencoba merajut kembali hubungan antara ibu dan anak yang selalu kaku dan dingin.

Yang gue suka dari Clara Ng, buku-bukunya selalu tampil dengan kisah yang berbeda, dan buku Gerhana Kembar ini, termasuk yang paling ‘serius’ di antara buku-buku lainnya.

Tapi, menurut gue, coba konflik antara Lendy dan Sari Beri, penulis gay yang naskahnya ditolak Lendy, dikembangin. Mungkin bakalan jadi lebih seru, tuh. Soalnya, Lendy sempat menolak naskah Sari Beri, karena pertama emang tulisannya terlalu ‘sastra’, sampe-sampe bakal bikin pembaca bingung, dan kedua, karena penerbit tempat Lendy bekerja, belum pernah menerbitkan naskah tentang hubungan sesama jenis.

Sunday, December 16, 2007

Clockwork or All Wound Up

Clokcwork or All Wound Up (Si Pembuat Jam)
Philip Pullman
Poppy Damayanti Chusfani (Terj.)
GPU, November 2007
112 Hal.

Sudah menjadi tradisi bahwa jika setiap murid pembuat jam di Glockenheim yang sudah menyelesaikan masa belajarnya harus membuat patung baru untuk jam raksasa di kota itu. Di Glockenheim terdapat sebuah jam yang di menaranya terdapat ratusan patung, yang untuk melihatnya secara keseluruhan, seseorang harus menatap jam itu selama setahun penuh!

Tugas untuk membuat patung baru kali ini harus diemban oleh Karl, seorang murid yang baru lulus. Ia jadi stress berat karena ini memang tugas yang berat. Penduduk kota Glockenheim sangat menantikan patung ciptaan Karl ini. Tapi, menjelang saatnya tiba, Karl sama sekali belum membuat patung itu.

Lalu, muncullah, Fritz, seorang penulis muda yang selalu menyajikan kisah-kisah menyeramkan tapi tetap dinantikan oleh penduduk Glockenheim. Malam itu, malam sebelum Karl harus memamerkan patungnya, Fritz datang ke sebuah bar. Di tempat itu juga, Karl sedang minum-minum dengan gurunya, Herr Ringelmann. Berbeda dengan Karl yang pesimis, Fritz adalah orang optimis. Malam itu, Fritz tetap berusaha menyajikan sebuah cerita, meskipun ia sendiri belum tahu seperti apa akhir cerita itu. Maka, bergulirlah sebuah kisah yang berjudul 'Jam Mekanis'.


Malam itu ternyata menjadi malam yang sangat mengerikan, karena tokoh di dalam cerita Fritz, tiba-tiba saja muncul, menjadi nyata. Semua orang - termasuk Fritz - langsung lari dari bar itu, karena ketakutan, kecuali Karl yang masih saja bermuram durja. Dr. Kalmenius, itulah nama tokoh dalam cerita Fritz, mendekati Karl dan menawarkan sebuah solusi untuk menyelesaikan masalah Karl.
Karl, tentu saja ingin menyelamatkan mukanya dengan menampilkan patung jam terbaik, meskipun harus dengan cara yang licik.

Waduh, meskipun ini buku anak-anak, tapi ternyata lumayan menegangkan juga. Buat gue, buku ini terlalu 'stress' buat anak-anak. Banyak kematian dengan cara yang sangat aneh, meskipun happy ending.

(Fiuuuhhhh.. akhirnya muncul juga di sini... padahal selesai bacanya udah lama banget...)
 

lemari bukuku Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang